Pada suatu hari, seorang pemburu memasang jaring perangkap untuk memancing burung yang akan ditangkapnya. Jaring yang dipenuhi biji-bijian makanan burung tersebut diletakkannya di tepi sebuah sungai. Sementara ia bersembunyi di balik pohon, menanti mangsanya.
Tak lama kemudian, datang sekelompok burung dan mulai mematuki biji-bijian tersebut. Si pemburu segera bereaksi hendak menangkap mangsanya. Namun begitu melihat si pemburu datang, burung-burung tersebut segera terbang bersamaan, membawa serta jaring perangkap milik si pemburu.
Tentu saja si pemburu sangat terkejut atas prilaku burung-burung yang kelihatan bersatu, kompak bekerja sama membawa jaring penuh biji-bijian tersebut. Didorong rasa penasarannya, maka iapun memutuskan untuk mengejar burung-burung tersebut..
Di tengah jalan ia bersua dengan seseorang.
“ Hai pemburu, mengapa kamu begitu tergesa-gesa ? Ada apakah gerangan ? », tanyanya heran.
Sambil menunjuk ke arah burung-burung yang sedang terbang di udara, si pemburu menjawab bahwa ia akan menangkap burung-burung tersebut. Laki-laki tersebut langsung tersenyum geli : “” Allah menyertaimu ! Namun yakinkah kamu bisa menangkap mereka ? »
« Kalau saja ada seekor burung yang tertinggal di jaringku, tentu aku tidak akan bersusah payah mengejar mereka. Tapi, ini, lihatlah .. mereka terbang bersama membawa jaring itu ! », jawab si pemburu sambil terus berlari mengejar burung-burung tersebut.
Malampun tiba. Burung-burung tersebut tampak kelelahan dan masing-masing ingin kembali ke sarangnya. Ada yang ingin membawa jaring si pemburu ke arah hutan. Ada yang ingin ke arah danau. Sebagian lain ingin membawanya ke arah gunung. Yang lain lagi ingin ke arah semak-semak.
Terjadi tarik menarik diantara mereka. Akhirnya jaring tersebutpun robek dan burung-burung tersebut berjatuhan, terjerat di dalamnya. Si pemburu yang dari tadi bersembunyi dan memperhatikan tingkah laku merekapun segera memanfaatkan kesempatan emas tersebut. Ia cepat berlari dan menangkap burung-burung itu.
Oh betapa malangnya nasib burung-burung itu. Kalau saja mereka mengetahui sabda Rasulullah saw berikut, tentu mereka akan selalu terbang bersama menuju satu tujuan. Hingga tidak akan tertangkap si pemburu yang mengintainya itu.
“Tidaklah terdapat tiga orang dalam satu kampung atau satu pedalaman, dan mereka tidak melaksanakan shalat berjamaah, kecuali syetan menguasai mereka. Maka hendaklah kalian berjamaah, karena sesungguhnya seekor serigala akan memakan domba yang terpisah dari kelompoknya.” (Hr.Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban & Hakim-at Targhib).
Paris, 22 November 2012.
Vien AM.
Diterjemahkan secara bebas dari buku : “40 hadist destines aux enfants et agrementes de recits” oleh Prof Dr M Yasar Kandemir
Wah cerita yang berhikmah kang ane izin share ya
[…] itulah tentang Kisah sekelompok burung dan seorang pemburu yang mudah-mudahan dapat memotivasi kita. BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH DAN BANGUN […]